Wisuda 2014

Foto Bersama Mahasiswa saat wisuda di STIPER Dharma wacana Metro

Sekolah Lapang

sekolah Lapang Tahun 2014

Kuliah Umum

Kuliah Umum bersama Bapak Mentri Zulkifli Hasan

Panitia Wisuda 2012

Panitia Wisuda Tahun 2012

Senin, 01 Juni 2015

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DENGAN APLIKASI JENIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) PADA BERBAGAI DOSIS BAHAN ORGANIK

Efektivitas FMA selain tergantung dari jenis FMA juga tergantung jenis tanaman, dan bahan organik (BO). Tujuan penelitian yaitu menentukan (1) jenis FMA terbaik untuk pertumbuhan bibit; (2) dosis BO terbaik untuk pertumbuhan bibit; (3) apakah respons bibit terhadap pemberian jenis FMA ditentukan oleh dosis BO; 4) kombinasi perlakuan yang paling baik untuk pertumbuhan bibit. Penelitian dalam faktorial (4x3) dengan 5 ulangan. Faktor pertama jenis FMA (M) dalam 4 taraf yaitu tanpa FMA (m0), Gigaspora sp. MV16 (m1), Glomus sp. MV7 (m2), Gigaspora sp. MV16 + Glomus sp. MV7 (m3). Faktor kedua bahan organik : subsoil (B) dalam 3 taraf yaitu 1 : 3 (b1), 1: 2 (b2), 1: 1 (b3). Perlakuan diterapkan dalam RKTS. Kehomogenan ragam dan keaditifan data diuji dengan uji Bartlet dan uji Tukey, Bila asumsi tidak terpenuhi data akan ditransformasi, selanjutnya data dianalisis ragam dan diuji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian (1) semua jenis FMA menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibandingkan kontrol; (2) setiap dosis bahan organik tidak mempengaruhi pertumbuhan bibit; (3) Pertumbuhan bibit tidak bermikoriza dipengaruhi oleh dosis bahan organik, bibit bermikoriza tidak dipengaruhi oleh dosis bahan organik; (4) jika tanaman tidak bermikoriza, maka dosis BO terbaik 1:1 dan 1:2.

Untuk membaca lebih lengkap, silahkan klik disini